Pengantar Makanan Internasional
https://koestanti.madrasah.id/2023/07/pengantar-makanan-internasional1.html
PENGANTAR
MAKANAN INTERNASIONAL
Materi
Pendukung PKWU Fase F Aspek
PengolahanMAN
Kota Surabaya Oleh : Teguh Koestantiningsih, S.Pd.
_____________________________________________
Materi
Pendukung PKWU Fase F
PENGANTAR
MAKANAN INTERNASIONAL
Selama hidupnya, manusia selalu berusaha
untuk memenuhi kebutuhan pokoknya yaitu : sandang, pangan, dan papan. Dalam
upaya untuk memenuhi kebutuhannya akan makanan, manusia mengerahkan
kemampuannya untuk memanfaatkan bahan makanan dari lingkungan sekitarnya
menjadi berbagai jenis masakan dengan cita rasa tinggi. Dunia yang terdiri dari berbagai bangsa dan
negara masing-masing memiliki berbagai jenis makanan. Pada awalnya
berbagai jenis makanan tersebut hanya bisa
dinikmati di negara asalnya. Namun, berkat kemajuan teknologi, manusia tidak
lagi hanya beraktivitas di satu tempat. Seringkali mereka harus melakukan
aktivitas di luar daerah asalnya sehingga timbullah interaksi antar daerah
bahkan antar negara. 1.
Ide dan Peluang Usaha Makanan
Internasional Di era globalisasi ini interaksi manusia
antar negara menjadi semakin tinggi. Banyak warga negara asing yang keluar
masuk ke suatu negara. Dalam kegiatannya tersebut, tentu saja orang membutuhkan
makan untuk hidup. Bagi warga negara asing yang hidup di negara lain tentu saja
merindukan masakan khas negaranya untuk bisa menikmati di tempat tinggal mereka
saat ini. Demikian juga penduduk aslinya. Mereka juga memiliki rasa ingin tahu
yang besar untuk dapat menikmati masakan dari negara lain. Hal ini membuka
peluang usaha yang potensial untuk mendirikan usaha makanan
internasional. Jika seseorang memiliki keahlian memasak dengan standar
internasional yang bisa diterima semua orang, maka peluang usaha terbuka lebar
untuknya. Semua orang butuh makan. Dalam rangka
memenuhi kebutuhan tersebut, membuka warung makan atau restoran atau rumah
makan menjadi sebuah pilihan bisnis yang sangat baik dan dapat menjadi bisnis
yang dapat diharapkan.
Dengan
dibukanya Indonesia menjadi salah satu daerah tujuan wisata, tentu saja banyak
turis-turis mancanegara yang berkunjung dan ingin makan makanan yang berasal
dari negaranya. Jika dicermati dengan baik, hal ini menjadi peluang yang sangat
baik untuk berwirausaha makanan internasional. Banyaknya jenis makanan internasional
tentu saja akan membuat wirausahawan pemula akan bingung
untuk menentukan jenis makanan yang akan dibuat. Sebelum memulai usaha makanan
internasional, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya :a. Tentukan jenis makanan internasional yang akan
dibuatMenentukan
jenis makanan internasional dapat dilihat dari banyaknya asal negara turis yang
datang berkunjung. Selain itu, perlu juga dilihat ketersediaan bahan makanan di
lingkungan sekitar. Sehingga dapat diketahui jenis makanan yang dibuat sesuai
dengan keinginan pasar dan bahan baku pun mudah untuk didapat.
b. Mengolah makanan dengan tepatCita
rasa yang lezat menjadi salah satu faktor penentu suksesnya bisnis kuliner.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mengolah makanan dengan tepat.
Pelajarilah cara mengolah makanan dari negara asal, sehingga diperoleh cita
rasa yang hampir mirip dengan negara asalnya.
c. Gunakan bumbu yang tepatAda
beberapa jenis makanan internasional yang menggunakan bumbu asli dari negara
asal. Jika memungkinkan gunakan bumbu yang asli. Namun jika tidak memungkinkan
gantilah dengan menggunakan bumbu sejenis yang ada di lingkungan sekitar. Kita
juga melakukan kreasi menggunakan bumbu yang disesuaikan dengan selera
masyarakat sekitar. Inovasi dalam mengolah bumbu-bumbu makanan internasional
harus selalu dilakukan sehingga makanan yang dibuat memiliki cita rasa yang
nikmat dan disukai pasaran.d. Carilah lokasi yang tepat
Dalam
memilih lokasi usaha, pilihlah lokasi usaha yang strategis yang mempermudah
calon pembeli datang ke warung makan atau restoran. Usahakan lokasi tempat
usaha terlihat dengan jelas, mudah untuk dicapai dengan transportasi umum dan
memiliki lokasi parkir yang memadai.
e. Tentukan harga yg bersaing
Ketika
memulai usaha, sebaiknya tidak mamasang tarif yang terlalu mahal. Berikan harga
promo di minggu-minggu atau bulan-bulan awal sehingga akan banyak pengunjung
untuk datang ke warung atau restoran yang baru
dibuka.
f. Berikan pelayanan prima
Berikan
pelayanan yang berkualitas baik, misalnya melayani dengan cepat, cekatan dan
ramah. Hal ini akan membuat pelanggan merasa puas dan akan selalu ingat.
Sehingga mereka akan dengan senang hati selalu datang ke warung atau restoran kita.
Kenalilah pelanggan tetap agar mereka merasa senang karena diperhatikan.
g. Konsisten
dalam pelayanan
Buka dan
tutuplah warung atau restoran dengan jadwal yang
tetap. Jika ada perubahan jadwal berilah pemberitahuan sebelumnya, sehingga
pelanggan tidak merasa kecewa karena datang ke warung atau
restoran yang
tutup. Selain itu berikan harga yang tetap.
Jika
ada kenaikan harga bahan makanan dapat disiasati dengan memberikan makanan
dengan porsi yang sedikit diperkecil. Konsistensi
dalam kualitas melayani pelanggan, menjaga kebersihan dan menjaga kualitas rasa
sangat dibutuhkan dalam usaha makanan internasional
yang baru dibuka sehingga disenangi pembeli.
Selama hidupnya, manusia selalu berusaha
untuk memenuhi kebutuhan pokoknya yaitu : sandang, pangan, dan papan. Dalam
upaya untuk memenuhi kebutuhannya akan makanan, manusia mengerahkan
kemampuannya untuk memanfaatkan bahan makanan dari lingkungan sekitarnya
menjadi berbagai jenis masakan dengan cita rasa tinggi.
Dunia yang terdiri dari berbagai bangsa dan
negara masing-masing memiliki berbagai jenis makanan. Pada awalnya
berbagai jenis makanan tersebut hanya bisa
dinikmati di negara asalnya. Namun, berkat kemajuan teknologi, manusia tidak
lagi hanya beraktivitas di satu tempat. Seringkali mereka harus melakukan
aktivitas di luar daerah asalnya sehingga timbullah interaksi antar daerah
bahkan antar negara.
1.
Ide dan Peluang Usaha Makanan
Internasional
c. Gunakan bumbu yang tepat
Ada
beberapa jenis makanan internasional yang menggunakan bumbu asli dari negara
asal. Jika memungkinkan gunakan bumbu yang asli. Namun jika tidak memungkinkan
gantilah dengan menggunakan bumbu sejenis yang ada di lingkungan sekitar. Kita
juga melakukan kreasi menggunakan bumbu yang disesuaikan dengan selera
masyarakat sekitar. Inovasi dalam mengolah bumbu-bumbu makanan internasional
harus selalu dilakukan sehingga makanan yang dibuat memiliki cita rasa yang
nikmat dan disukai pasaran.
d. Carilah lokasi yang tepat
Dalam
memilih lokasi usaha, pilihlah lokasi usaha yang strategis yang mempermudah
calon pembeli datang ke warung makan atau restoran. Usahakan lokasi tempat
usaha terlihat dengan jelas, mudah untuk dicapai dengan transportasi umum dan
memiliki lokasi parkir yang memadai.
e. Tentukan harga yg bersaing
Ketika
memulai usaha, sebaiknya tidak mamasang tarif yang terlalu mahal. Berikan harga
promo di minggu-minggu atau bulan-bulan awal sehingga akan banyak pengunjung
untuk datang ke warung atau restoran yang baru
dibuka.
f. Berikan pelayanan prima
Berikan
pelayanan yang berkualitas baik, misalnya melayani dengan cepat, cekatan dan
ramah. Hal ini akan membuat pelanggan merasa puas dan akan selalu ingat.
Sehingga mereka akan dengan senang hati selalu datang ke warung atau restoran kita.
Kenalilah pelanggan tetap agar mereka merasa senang karena diperhatikan.
g. Konsisten
dalam pelayanan
Buka dan
tutuplah warung atau restoran dengan jadwal yang
tetap. Jika ada perubahan jadwal berilah pemberitahuan sebelumnya, sehingga
pelanggan tidak merasa kecewa karena datang ke warung atau
restoran yang
tutup. Selain itu berikan harga yang tetap.
Jika
ada kenaikan harga bahan makanan dapat disiasati dengan memberikan makanan
dengan porsi yang sedikit diperkecil. Konsistensi
dalam kualitas melayani pelanggan, menjaga kebersihan dan menjaga kualitas rasa
sangat dibutuhkan dalam usaha makanan internasional
yang baru dibuka sehingga disenangi pembeli.
Dalam menciptakan peluang usaha pengolahan makanan banyak faktor yang mempengaruhi, diantaranya :
1. Ide Usaha Beberapa faktor yang dapat memunculkan ide
usaha adalah : a. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari
dalam diri orang itu sendiri, antara lain : 1) Pengetahuan yang dimiliki. 2) Pengalaman yang pernah dilalui. 3) Kemampuan
untuk melihat dan menjadikan pengalaman orang lain sebagai pelajaran. 4) Intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul
dari individu itu sendiri. Faktor internal
seseorang dapat dapat menimbulkan kreatiftas yang menjadi ide dalam menciptakan
suatu inspirasi produk untuk memanfaatkan alam sekitarnya agar menjadi peluang
usaha. b. Faktor eksternal, yaitu hal – hal yang dihadapi
seseorang dan merupakan objek untuk mendapatkan sebuah inspirasi bisnis, antara
lain: 1)
Masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan. 2)
Kesulitan yang dihadapi sehari–hari. 3)
Kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain. 4)
Pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru. 2.
Risiko UsahaResiko usaha
yaitu kegagalan atau ketidak berhasilan dalam menangkap peluang usaha. Dalam
usaha makanan, resiko untuk mengalami kerugian bahkan kebangkrutan terbuka
lebar. Oleh karena itu sebelum memulai usaha, kita harus menganalisa risiko
yang ada. Risiko usaha dapat ditimbulkan karena : a.
Permintaan (perubahan mode, selera dan daya beli). b. Perubahan kongjungtur (perubahan kondisi
perekonomian yang pasang surut).c.
Persaingan. d. Akibat lain, seperti : bencana alam, perubahan
aturan, perubahan teknologi dan lain-lain.
Namun
sesungguhnya ada berapa unsur yang dapat dilakukan dalam mengurangi risiko
usaha yaitu : a.
Adanya kesadaran dalam kemampuan mengelola
usaha, peluang dan kekuatan berwirausaha.b.
Adanya keinginan kuat untuk berprestasi,
dorongan berinisiatif dan motivasi untuk melaksanakan strategi usaha.c.
Adanya kemampuan merencanakan strategi untuk
mewujudkan perubahan di dalam lingkungan usahanya.d.
Adanya kreativitas dan inovatif dalam
menerapkan cara mengolah modal usaha untuk memperoleh keuntungan. Selain
unsur-unsur tersebut di atas kemampuan seorang wirausawan dalam pengambilan
resiko dapat meminimalisir risiko usaha tersebut. Tugas seorang wirausaha di
dalam pengambilan risiko adalah sebagai berikut : a.
Menetapkan kebutuhan pada tingkat permintaan
waktu sekarangb.
Membeli alat-alat produksi yang cukup untuk
memenuhi permintaan konsumen c.
Menyewakan alat-alat produksi untuk memenuhi
permintaan konsumen d.
Memberikan kepercayaan kepada pembuat produk
yang lebih kecil e.
Mengumpulkan informasi usaha f.
Mengurangi resiko usaha Dalam melakukan
usaha, sebaiknya kita memiliki etika bisnis yang sesuai dengan aturan agama
yang berdasarkan iman kepada Tuhan YME sebagai tanda syukur atas nikmat yang
diberikan. Selain itu, usaha tidak hanya mengejar keuntungan saja, tetapi juga
harus memberikan dampak yang positif bagi lingkungan sekitar. 3.
Keberhasilan dan Kegagalan Dalam Berwirausaha Pengolahan Makanan Dalam melakukan usaha ada dua
kemungkinan yang dapat terjadi yaitu kegagalan dan keberhasilan. Setiap orang
pada umumnya tidak mau menerima kegagalan. Hanya sedikit orang yang mau
memahami bahwa sesungguhnya kegagalan itu hanya sementara saja karena kegagalan
merupakan awal dari keberhasilan. Jika seseorang mempunyai mental dan pribadi
wirausaha, dia tidak akan putus asa bila mengalami kegagalan. Ia akan berusaha
bangkit lagi sampai ia berhasil memperoleh apa yang menjadi harapannya. Seorang
wirausahawan yang tangguh akan menggunakan kegagalannya sebagai pengalaman dan
tidak akan mengulangi kegagalan serupa. Demikian pula dengan keberhasilan.
Jangan sampai keberhasilan yang diperoleh membuat kita terlena sehingga tidak
mau lagi melakukan inovasi-inovasi untuk
meningkatkan keberhasilan usaha. Terdapat banyak faktor yang menyebabkan
seorang wirausahawan itu dikatakan berhasil atau gagal. Sebagai seorang
wirausahawan, keberhasilan dan kegagalan merupakan dua
sisi mata uang. Ini berarti bahwa sewaktu-waktu ia dapat
mencapai hasil yang baik, tetapi di waktu yang lain ia kurang berhasil. Untuk
itu perlu diidentifikasi faktor apa saja
yang menyebabkan ia gagal atau berhasil. Keberhasilan
seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya dipengaruhi oleh berbagai hal,
diantaranya sebagai berikut : a.
Keyakinan yang kuat dalam berusahab.
Sikap mental yang positif dalam berusaha c.
Percaya diri dan keyakinan terhadap diri
sendiri d.
Tingkah laku yang bertanggungjawab e.
Inovatif dan kreatif f.
Keunggulan dalam menjalankan usaha g.
Sasaran yang tepat dalam memulai usaha h.
Pengelolaan waktu yang efektif dan efsien i.
Pengembangan diri j.
Selalu mengadakan evaluasi atas usaha yang
dijalankan Adapun hal-hal
yang dapat menyebabkan kegagalan usaha adalah sebagai berikut: a.
Tidak ada tujuan tertentu dalam usahab.
Kurang berambisi c.
Tidak disiplin d.
Pendidikan yang tidak cukup e.
Sikap selalu menunda-nunda f.
Kesehatan terganggu g.
Kurang tekun h.
Kepribadian yang negatif i.
Tidak jujur j.
Tidak dapat bekerjasama dengan orang lain Selanjutnya faktor non teknis yang
menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu usaha makanan diantaranya :a.
Perencanaan
Usaha makanan harus
dibuat dengan perencanaan yang sangat matang. Rencanakan jenis makanan, lokasi
usaha, penyedia bahan makanan, alat yang dibutuhkan dan lain-lain. b.
Menetapkan tujuanTujuan pengolahan
makanan harus jelas, apakah usaha makanan yang dilakukan hanya untuk hobi atau
untuk mendapatkan profit (keuntungan). c.
Adaptasi Tantangan dan
persaingan dalam bisnis usaha makanan tidak ada habisnya. Oleh karena itu
diperlukan kemampuan untuk beradaptasi dalam mengatasi tantangan-tantangan.
Kemampuan seorang wirausahawan dalam menghadapi tantangan dapat menentukan apakan usaha dapat bertahan atau tidak. d.
Inovasi Inovasi
merupakan
faktor yang sangat penting bagi keberlanjutan usaha makanan. Seorang wirausawan
makanan harus terus-menerus fokus untuk selalu melakukan inovasi dan
peningkatan mutu agar pelanggan selalu merasa terikat dengan usaha makanan yang
dirintis baik dalam hal rasa, bentuk maupun pelayanan. e.
Pemasaran Memasarkan merupakan
kunci keberhasilan suatu usaha tidak terkecuali usaha makanan. Walaupun produk
makanan yang kita hasilkan memiliki cita rasa yang enak dengan kualitas yang
prima, namun jika pemasaran terhadap barang yang kita produksi buruk maka usaha
yang kita jalani tidak akan berlanjut. f.
Jangan mengeluh dan jangan menyerah merupakan
kunci utama suatu usaha. 4.
Pemetaan Peluang Usaha Ancaman dan peluang akan selalu ada dari
suatu usaha, oleh sebab itu penting untuk melihat dan memantau perubahan
lingkungan yang terjadi dan kemampuan dalam beradaptasi dari suatu usaha agar
bisa tumbuh dan bertahan dalam ketatnya persaingan. Oleh karena itu sebelum
melakukan usaha, seorang wirausahawan harus melakukan pemetaan peluang usaha.
Pemetaan peluang usaha dilakukan untuk menemukan peluang usaha dengan
memanfaatkan potensi yang ada. Pemetaan usaha juga dilakukan untuk mengetahui
seberapa besar potensi usaha yang ada dan berapa lama suatu usaha dapat bertahan. Pemetaan potensi usaha dapat didasarkan
pada sektor unggulan daerah demi mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan
mengedepankan kewilayahan dan pemerataan. Terdapat beberapa cara atau metode
dalam melakuan pemetaan potensi usaha, baik secara kuantitaif maupun kualitatif
diantaranya adalah dengan melakukan analisa SWOT. Analisis SWOT sebagai Kelayakan Usaha yaitu sebagai acuan untuk menghadapi persaingan dalam bidang usaha.
Setiap kegiatan untuk memulai usaha harus mengukur kemampuan terhadap
lingkungan atau pesaing melalui SWOT.
Analisis SWOT merupakan singkatan dari
analisis kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses),
peluang
(Opportunities), dan ancaman (Threats).
SWOT adalah suatu kajian terhadap lingkungan internal dan eksternal perusahaan.
Analisis SWOT pada usaha makanan internasional didasarkan pada asumsi bahwa
strategi yang efektif adalah dengan memaksimalkan kekuatan dan peluang, serta
meminimalkan kelemahan dan ancaman. Analisis ini didahului oleh proses
identifkasi faktor eksternal dan internal. Untuk menentukan strategi yang
terbaik, dilakukan pembobotan terhadap tiap unsur SWOT berdasarkan tingkat
kepentingan. Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui
langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengembangan usaha sebagai alat
penyusun strategi. Analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan dan peluang tetapi secara bersamaan dapat menimbulkan
kelemahan dan ancaman. Analisis SWOT dapat menentukan strategi pengembangan
usaha dalam jangka panjang sehingga arah tujuan dapat dicapai dengan jelas dan
dapat dilakukan pengambilan keputusan secara cepat. Analisis SWOT dapat
dilakukan dengan mewawancarai pengusaha dengan menggunakan kuisioner. Hal-hal
yang perlu diwawancarai seperti aspek sosial, ekonomi dan teknik produksi untuk
mengidentifkasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi keberhasilan
usaha. Analisa SWOT adalah suatu analisa
terhadap lingkungan internal dan eksternal wirausaha
atau perusahaan,
dimana analisa internal lebih menitikberatkan pada kekuatan (Strength)
dan kelemahan (Weakness),
sedangkan analisa eksternal untuk menggali dan mengidentifkasi semua gejala
peluang (Opportunity) yang ada dan yang akan datang serta
ancaman (Threat) dari kemungkinan adanya pesaing atau calon
pesaing. Contoh analisis SWOT pada makanan, misalnya rendang. Rendang merupakan salah satu jenis makanan yang
diminati oleh hampir seluruh lapisan masyarakat sehingga peluang usaha sangat
terbuka bagi para pelaku usaha pembuatan rendang. Dengan tingkat konsumsi yang
tinggi, antara lain hampir sebagian besar masyarat Indonesia menggunakan menu
rendang untuk acara pesta maupun untuk dikonsumsi sehari-hari berdampak secara
langsung kepada upaya pemenuhan kebutuhan makanan bagi masyarakat. Kondisi ini
membuat pedagang rendang tidak membutuhkan usaha khusus untuk memasarkan
produknya. Pembeli akan datang langsung ke tempat pedagang rendang baik
yang di rumah makan maupun di rumah dalam bentuk usaha catering. Analisis SWOT didahului oleh proses
identifkasi faktor eksternal dan internal. Untuk menentukan strategi yang
terbaik, dilakukan pembobotan terhadap tiap unsur SWOT berdasarkan tingkat
kepentingan. Analisis SWOT dilakukan dengan mewawancarai
pedagang rendang dengan menggunakan kuisioner.
Hal-hal
yang perlu diwawancarai seperti aspek sosial, ekonomi dan teknik pembuatan
rendang untuk mengidentifkasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi
keberhasilan usaha. Hasil contoh
studi kasus analisis SWOT untuk usaha pembuatan rendang sebagai berikut : a.
Analisis Kekuatan (Strength)1) Rendang merupakan salah satu jenis makanan yang
disukai oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. 2)
Harga jual bersaing. 3)
Bahan-bahan untuk pembutan rendang mudah dicari. Hal yang perlu dilakukan setelah analisis :1)
Terus mempertahankan kualitas rasa, jangan sampai berubah.
2)
Usahakan terus untuk mempertahankan harga. 3) Semakin menonjolkan keuggulan rendang yang akan
dipasarkan tidak menggunakan bahan pengawet dan dijamin sehat. b.
Analisis Kelemahan (Weakness)1)
Harga bahan-bahan seringkali tidak stabil. 2)
Daging sapi seringkali dicampur dengan jenis daging lain. Hal yang perlu dilakukan setelah analisis :1) Tonjolkan pada bentuk rasa sehingga walaupun
porsinya tidak besar, tetapi karena harganya murah maka akan tetap memiliki
daya tarik bagi pembeli.2) Telitilah dalam membeli daging. Kenali bentuk
daging sapi asli dan daging lain (misalnya babi) dan bentuk daging sapi yang
sudah dicampur dengan daging yang lain. c.
Analisis Kesempatan (Opportunity)1)
Dapat melayani pesanan pesta atau
catering. 2) Dapat membuka warung makan atau restoran
dengan menu khas rendang yang lezat. Hal yang dapat
dilakukan setelah analisis :1) Menyiapkan dan mulai menawarkan rendang pada
pelanggan yang membutuhkan baik untuk pesta, event tertentu maupun untuk
makanan sehari-hari. Mulailah membuat rencana pemasaran rendang dari rumah ke
rumah atau melalui jasa online. 2) Mulai membuat rencana untuk membuka warung atau
rumah makan yang membuat menu rendang. d.
Analisis Ancaman (Threat) 1) Semakin banyak pesaing muncul bila rendang
buatan kita disukai konsumen. 2)
Kemungkinan harga pesaing lebih murah
dari harga yang kita tawarkan. Hal
yang dapat dilakukan setelah analisis : 1) Menjaga kualitas rendang yang kita buat
sehingga pelanggan tetap akan datang ke tempat usaha makanan kita dan tidak
akan berpaling dengan usaha makanan rendang yang lain.2) Jangan terlalu cepat menaikkan harga jual
ketika harga bahan baku (daging) sedang naik di pasaran. Kita dapat tetap
menggunakan harga lama dengan kualitas rasa yang tetap namun dengan porsi yang
lebih diperkecil. Hasil studi
analisis SWOT untuk usaha pembuatan rendang diurutkan berdasarkan tingkatan
nilai tertinggi. Analisis SWOT berupa hasil perhitungan nilai
faktor internal dan eksternal, yaitu perhitungan S – W sebagai sumbu horizontal
yang merupakan hasil pengurangan antara kekuatan – kelemahan dari faktor
internal dan perhitungan nilai O – T sebagai sumbu vertikal, yaitu peluang
dikurangi ancaman menghasilkan strategi yang tepat dalam pengembangan usaha
pembuatan rendang. Data tersebut dan setelah dilakukan analisis SWOT
menunjukkan bahwa usaha pembuatan rendang memiliki peluang yang lebih besar
dibandingkan dengan ancaman. Strategi yang dapat diterapkan, yaitu sebagai
berikut.a. Memanfaatkan sumber
daya
manusia secara optimal untuk meningkatkan kualitas masakan sehingga memenuhi
kebutuhan dan selera pembeli. b.
Meningkatkan kualitas rasa dan tampilan
pengemasan.
5.
Sumber daya yang Dibutuhkan dalam Usaha Makanan Usaha makanan dapat memanfaatkan
sumber daya alam. Namun untuk membuat sebuah produk, bukan hanya sumber daya
alam saja yang dibutuhkan. Sumber daya yang dibutuhkan untuk membuat usaha
makanan adalah : a. Man
(manusia) Dalam
sebuah kegiatan usaha, manusia adalah faktor paling penting. Sebab manusia
adalah pelaku yang melaksanakan proses kerja untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam usaha makanan berupa
tenaga kerja terdidik dan terlatih.b. Money
(uang) Uang
dibutuhkan untuk membiayai semua kebutuhan yang diperlukan selama proses
produksi. Seperti untuk membiayai pembelian bahan baku yang akan diolah,
perawatan mesin produksi dan menggaji para karyawan. c. Material
(bahan) Material
adalah bahan-bahan yang dibutuhkan dalam proses produksi sebuah usaha. Material
terdiri dari bahan mentah, bahan setengah jadi dan bahan jadi. Biasanya untuk
membuat makanan digunakan bahan mentah untuk kemudian diolah menjadi bahan jadi
untuk dijual. d. Machine
(peralatan) Machine (mesin)
adalah salah satu sarana yang sangat diperlukan dalam sebuah proses produksi.
Saat ini seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi yang semakin canggih,
alat-alat yang mendukung proses produksi pun juga turut menjadi lebih canggih,
sehingga dapat menghemat biaya dan tenaga bahkan dapat membuat bentuk dan
tampilan produk menjadi lebih bagus. e. Method
(cara kerja) Metode
adalah penetapan kerja atau tips-tips untuk tercapainya tujuan dalam sebuah
proses produksi. Seorang wirausahawan harus memiliki pengetahuan tentang cara
kerja pembuatan suatu produk makanan untuk menghasilkan produk yang baik
sehingga produk yang dihasilkan lebih memuaskan. f. Market
(pasar) Pemasaran
menjadi tujuan akhir dari produksi makanan. Pemasaran merupakan hal yang sangat
penting karena apabila pemasaran tidak berjalan lancar, modal produksi tidak
akan kembali dan proses produksi terpaksa akan dihentikan. Jika proses produksi
dihentikan maka wirausahawan akan kehilangan pekerjaannya. Oleh karena itu
seorang wirausahawan dituntut untuk memiliki
pengetahuan tentang bagaimana cara memasarkan suatu produk sehingga produk yang
dihasilkan dengan mudah dapat dikenal olah konsumen.g. Information
(Informasi) Proses
produksi tidak akan berkembang dengan sempurna jika tidak
didukung
oleh informasi yang baik dari orang yang lebih berpengalaman maupun dari
berbagai media, seperti internet, buku, majalah maupun koran.
6. Faktor-Faktor ProduksiSuatu produksi
tidak akan berjalan tanpa adanya faktor-faktor produksi atau sumber daya
ekonomi. Faktor produksi adalah setiap benda atau jasa yang digunakan untuk
menciptakan, menghasilkan atau meningkatkan nilai guna suatu barang atau jasa.
Faktor-faktor produksi merupakan sumber daya ekonomi
yang diperlukan untuk menghasilkan barang dan jasa. Faktor produksi dibedakan
menjadi empat macam yaitu faktor produksi alam, tenaga kerja, modal, dan
kewirausahaan. Keempat faktor tersebut dikelompokan menjadi dua yaitu faktor
produksi asli dan faktor produksi turunan. Faktor produksi alam dan tenaga
kerja termasuk faktor produksi asli. Faktor produksi modal dan kewirausahaan
termasuk faktor produksi turunan. Dalam melaksanakan wirausaha makanan
internasional faktor-faktor produksi yang dibutuhkan diantaranya : a.
Faktor Produksi AlamFaktor produksi
alam adalah segala sesuatu yang tersedia di alam yang dapat dimanfaatkan
manusia untuk melaksanakan produksi. Faktor produksi alam yang digunakan untuk
usaha makanan internasional adalah: 1) Air. Air dapat digunakan untuk mencuci alat dan
bahan makanan, memasak, dan minum. 2)
Tanah. Dapat digunakan sebagai lokasi
usaha. 3) Iklim dan udara, sangat berpengaruh pada usaha
makanan. Misalnya untuk daerah dingin, buatlah makanan yang dapat menghangatkan
tubuh. 4) Tumbuh-tumbuhan dan hewan, merupakan faktor produksi utama dalam
usaha makanan internasional. Berbagai jenis tumbuhan dan hewan dapat digunakan
sebagai bahan makanan internasional. Selain itu, hewan juga dapat digunakan
untuk mengangkut bahan makanan. b.
Faktor Produksi Tenaga KerjaFaktor produksi
tenaga kerja adalah segala kemampuan yang dimiliki manusia, baik jasmani maupun
rohani yang digunakan dalam proses produksi. Faktor produksi tenaga kerja yang
digunakan pada usaha makanan internasional adalah : 1) Tenaga Kerja Jasmani Tenaga
kerja jasmani adalah tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan kekuatan fisik
berupa keterampilan dan merupakan tenaga kerja pelaksana. Tenaga kerja jasmani
dapat dibagi berdasarkan pendidikan dan latihan yang dimiliki oleh tenaga
kerja, yang dapat
dibedakan menjadi tiga macam yaitu : a) Tenaga kerja terdidik (skilled labour) adalah
tenaga kerja yang memerlukan pendidikan khusus sebelum memasuki dunia kerja
misalnya chef (ahli masak). b) Tenaga kerja terlatih (trained labour) adalah
tenaga kerja yang memerlukan latihan keterampilan sebelum memasuki dunia kerja,
misalnya tukang masak. c) Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih
(unskilled and untrained labour) adalah tenaga
kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan latihan keterampilan sebelum
memasuki dunia kerja, contohnya tukang sapu dan pesuruh. 2) Tenaga Kerja Rohani Tenaga kerja
rohani adalah tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan
kemampuan
intelektual dalam melakukan aktivitasnya, contohnya manager pemasaran.
c. Faktor Produksi Modal Faktor
produksi modal adalah setiap benda atau alat yang digunakan untuk menghasilkan
barang atau jasa ataupun dapat digunakan dalam proses produksi. Faktor produksi
modal yang digunakan dalam usaha makanan internasional adalah sebagai berikut: 1)
Menurut wujudnya, modal dapat dibedakan menjadi
: a) Modal barang (capital goods) adalah modal
berwujud barang yang digunakan untuk proses produksi, seperti bangunan untuk
warung/ rumah
makan/ restoran, alat memasak, kursi dan meja untuk
makan, bahan mentah, dan alat-alat kantor. b) Modal uang (money capital) adalah daya beli
modal yang berbentuk uang sebelum diubah menjadi modal barang seperti uang
tunai, simpanan di bank dan saham. 2)
Menurut fungsinya, modal dibedakan
menjadi : a)
Modal perorangan (privat capital) adalah
modal yang menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya, seperti tabungan di bank
dan hasil usaha dagang. b) Modal masyarakat (social capital) adalah modal
yang dipakai dalam proses produksi dan berguna bagi masyarakat umum, jalan
masuk ke lokasi usaha. 3)
Menurut sifatnya, modal dibedakan menjadi : a) Modal tetap (fixed capital)
adalah barang-barang modal yang dapat digunakan beberapa kali proses produksi
seperti tempat usaha, alat memasak dan kendaraan. b) Modal lancar (variable capital) adalah barang
-barang atau alat-alat yang habis dipakai dalam satu kali proses produksi, seperti
bahan makanan, kuitansi, daftar menu untuk pemesanan
makanan. 4)
Menurut bentuknya, modal dibedakan
menjadi : a) Modal nyata (konkret) adalah barang modal yang
nyata atau berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Contoh: peralatan
memasak dan bahan baku. b) Modal tidak nyata (abstrak) adalah barang modal
yang tidak dapat dilihat tetapi dapat menunjang produksi. Contohnya, keahlian
dan kepercayaan dari orang lain. 5)
Menurut sumber modal, modal dibedakan menjadi
: a) Modal sendiri adalah modal yang berasal dari
kekayaan sendiri. Contohnya : tabungan, saham, dana cadangan. b) Modal pinjaman adalah modal yang berasal dari
pinjaman orang lain/ lembaga lain yang harus
dibayar dengan bunganya. Contohnya: hutang bank jangka pendek/ jangka
panjang, pinjaman koperasi, pinjaman dari perusahaan lain. d.
Faktor Produksi Kewirausahaan Faktor produksi kewirausahaan adalah
faktor produksi yang perlu dimiliki oleh seorang wirausahawan dalam menentukan
faktor-faktor produksi. Faktor produksi kewirausahaan sangat diperlukan dalam
mengendalikan dan mengelola usaha makanan internasional. Seorang wirausahawan
harus memiliki keahlian sebagai berikut : 1) Keahlian memimpin (managerial skill) adalah keahlian yang perlu
dimiliki seorang wirausahawan dalam memimpin usaha makanan internasional. 2) Keahlian teknologi (technological skill) adalah keahlian yang
bersifat teknis ekonomis yang diperlukan wirausahawan dalam melakukan kegiatan
ekonomi terutama dalam produksi makanan internasional. 3) Keahlian organisasi (organization skill) adalah
keahlian yang perlu dimiliki seorang wirausahawan untuk mengatur berbagai usaha
dalam usaha makanan internasional baik ke dalam maupun ke luar. Jiwa
kewirausahaan bukan merupakan kemampuan yang sudah jadi, artinya seorang wirausahawan
membutuhkan proses dan waktu agar jiwa kewirausahaan sungguh-sungguh
tertanam dalam dirinya. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk membina
kewirausahaan adalah :1)
Membuat program kerja (perencanaan) yang
jelas dan tepat. 2) Mengadakan pengorganisasian (pengaturan) dan pengawasan yang ketat
terhadap faktor-faktor produksi. 3) Memberikan jaminan kesejahteraan yang memadai terhadap para karyawan
agar mereka mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. 7.
Perencanaan Pemasaran Usaha Makanan Di era globalisasi ini, masyarakat pada
umumnya mempunyai pola hidup yang sibuk sehingga tidak mempunyai banyak waktu
untuk menyiapkan makanan. Hal ini mengarah pada
meningkatnya permintaan untuk makanan baik yang hampir siap maupun yang siap
makan. Selain itu, rasa keingintahuan yang meningkat terhadap citarasa baru
menawarkan peluang untuk masakan daerah dengan citarasa internasional. Konsumen
di beberapa negara semakin lebih terbuka terhadap makanan internasional.
Rasa yang dipadukan dengan makanan daerah semakin
populer. Hal ini membuka peluang yang sangat besar untuk berwirausaha makanan
internasional. Langkah awal sebelum memulai sebuah
usaha makanan internasional adalah menentukan segmentasi pasar. Seorang wirausahawan
makanan internasional harus pandai-pandai menciptakan inovasi menu makanan dan
minuman yang sesuai dengan segmen konsumen yang akan dibidik. Bila kurang jeli
dengan minat pasar yang ada, bisa dipastikan produk kuliner yang dijajakan
tidak akan berhasil diterima konsumen. Ada dua faktor utama yang bisa
dimanfaatkan untuk menentukan segmentasi pasar dalam
merencanakan pemasaran makanan internasional yaitu : a. Lokasi Usaha Segmentasi
pasar bisa dibedakan berdasarkan lokasi usaha tersebut berada. Oleh sebab itu,
perhatikan kebutuhan dan minat konsumen di sekitar lokasi usaha agar produk
yang ditawarkan sesuai dengan permintaan para konsumen. Sebagai contoh, macam
menu yang ditawarkan di kantin sekolah tentu tidak akan sama dengan menu
makanan yang berlokasi di daerah perkantoran. b. Harga JualHarga jual
produk juga menjadi salah satu faktor utama dalam membedakan segmentasi pasar.
Sebagai contoh, harga makanan di lokasi pelajar tentu lebih murah dari harga
yang ditawarkan untuk karyawan. Para pelaku usaha biasanya membagi target pasar
menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok konsumen bawah, konsumen menengah dan
konsumen segmen atas. Strategi pemasaran untuk setiap target pasar tentu saja
berbeda. Konsumen kalangan bawah dapat ditawarkan menu makanan pokok dengan
harga jual yang terjangkau. Sedangkan untuk konsumen menengah, bisa memadukan
antara makanan dan minuman internasional dengan harga jual yang tidak terlalu
mahal. Dan untuk kalangan segmen atas, yang terpenting adalah pelayanan prima
dan kelezatan cita rasa kuliner yang disajikan. Segmen atas biasanya tidak
memikirkan uang yang mereka keluarkan namun yang terpenting adalah kepuasan
yang bisa mereka dapatkan. Dengan menentukan segmentasi pasar sebelum memulai
usaha, maka secara tidak langsung telah memilih fokus usaha yang ingin
dioptimalkan untuk meningkatkan daya saing dan strategi pemasaran yang paling
efektif untuk memulai usaha makanan internasional. Dalam menjalankan usaha makanan, bukan
cuma modal dan produk berkualitas saja yang dibutuhkan, tetapi aspek pemasaran
juga sangat dibutuhkan agar bisnis yang dijalankan dapat menghasilkan omset
sesuai target yang telah ditetapkan. Usaha makanan merupakan salah satu usaha
yang memiliki potensi cukup besar. Sudah banyak pelaku usaha yang berhasil
menggeluti usaha ini. Namun tidak sedikit pula pelaku usaha makanan yang gagal
karena strategi pemasaran yang digunakan kurang tepat. Oleh karena itu untuk
menghindari risiko bangkrut harus direncanakan strategi pemasaran usaha makanan
yang tepat. Beberapa
strategi yang dapat dilakukan adalah : a. Buatlah
nama untuk bisnis makanan semenarik mungkin. Nama usaha
akan menjadi image yang akan tertanam pada konsumen, sehingga mereka mudah
untuk mengingat usaha makanan yang dibuat. Oleh karena itu sebelum membuka
usaha makanan, siapkanlah nama usaha makanan yang menarik, unik, dan mudah
diingat oleh para konsumen. Disamping itu sesuaikan nama dengan usaha yang
dijalankan dengan daerah asal makanan. Nama usaha dapat ditempatkan di depan
lokasi usaha dengan menggunakan neon box ataupun
X
Banner dengan
ukuran yang besar dan mudah terlihat agar konsumen yang kebetulan lewat,
tertarik untuk mampir membeli produk makanan yang ditawarkan. b. Perkenalkan
usaha olahan makanan kepada masyarakat. Mulailah
pemasaran dengan mengenalkan makanan yang dibuat kepada masyarakat sekitar. Hal
ini dapat dilakukan dengan membuat acara dan mengundang masyarakat luas untuk
berkunjung ke lokasi usaha. Selain itu pemasaran juga bisa dilakukan dengan
mengambil karyawan yang bertempat tinggal di sekitar lokasi. Secara tidak
langsung karyawan tersebut akan mempromosikan tempat kerja mereka kepada
kerabat serta rekan mereka. Pada kesempatan tersebut dapat juga dilakukan
survey untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan
produk dari pendapat konsumen secara langsung melalui angket. Dengan demikian
kita dapat selalu mengadakan perbaikan produk sesuai dengan keinginan konsumen.
c. Berikan
potongan harga untuk acara tertentu, contoh pada
saat grand opening, ulang tahun usaha tersebut dan lain-lain. Selain itu dapat
juga memberikan paket harga khusus pada saat hari-hari tertentu,
misalnya memberikan harga paket keluarga dihari raya seperti lebaran atau tahun
baru. Potongan harga atau harga paket khusus akan menjadi daya tarik tersendiri
bagi para konsumen untuk berkunjung ke tempat usaha. Gunakanlah brosur, pamfet
ataupun spanduk untuk mempromosikan hal tersebut. d. Membangun
jaringan dengan usaha lain yang dapat mendukung usaha makanan yang dibuat.
Jaringan merupakan pemasaran yang sangat efektif. Cara membangun jaringan bisa
dilakukan dengan memberikan tes produk pada rekan atau
kerabat, misalnya dengan mengajak rekan dan kerabat untuk berkunjung mencicipi
makanan yang dibuat. Jika rekan dan kerabat tertarik dengan produk tersebut,
mereka akan senang jika diajak untuk bekerja sama dengan usaha yang sudah
dibuat. Begitu banyak peluang yang akan muncul, bila memiliki jaringan usaha
yang cukup luas. e. Menciptakan
inovasi pada menu-menu yang ditawarkan
Untuk menghindari kejenuhan konsumen, ciptakan inovasi pada menu– menu yang
ditawarkan minimal 6 bulan sekali. Banyaknya variasi menu yang ditawarkan, akan
menjadi daya tarik tersendiri. Misalnya usaha bakso, malang bisa diberikan
inovasi dengan menambah menu bakso isi keju, bakso isi telur, bakso isi buah,
hingga bakso ikan dan bakso udang. Menu yang bervariasi akan menarik minat
masyarakat untuk mengunjungi warung usaha bakso yang sudah dirintis. f. Meningkatkan
kualitas pelayanan. Dalam memberikan
pelayanan bagi para konsumen, perhatikan waktu penyajian makanan, kualitas cita
rasa makanan serta kebersihan dan keamanan tempat usaha. Konsumen akan merasa
tidak nyaman jika menunggu penyajian makanan yang terlalu lama.
Untuk itu usahakan untuk tepat waktu dalam
memberikan pelayanan. Selain itu jaga kualitas cita rasa makanan yang
diproduksi, sehingga konsumen tidak kecewa jika makanan yang mereka pesan
ternyata tidak enak. Jagalah kebersihan serta keamanan lokasi usaha makanan
yang dibuka, sehingga konsumen yang makan merasa nyaman dan senang untuk
berkunjung kembali. Pada dasarnya,
pemasaran usaha sangatlah penting, untuk itu lakukan promosi usaha secara total
baik dari mulai dibuka sampai usaha makanan sudah dapat berjalan, lakukan terus
promosi dan pemasaran secara terus menerus. Jika perlu sisihkan 5 – 10 % omzet
untuk biaya promosi dan pemasaran usaha. 8.
Penyusunan Proposal Makanan Dewasa ini jumlah pengangguran semakin
meningkat. Salah satu faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah kurangnya
pengetahuan dan keinginan masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya yang ada
untuk menjadi peluang bisnis yang potensial. Padahal sesungguhnya jika sumber
daya yang ada di lingkungan sekitar dimanfaatkan secara maksimal dapat
menciptakan lapangan pekerjaan yang baru yang secara tidak langsung dapat
meningkatkan tingkat ekonomi keluarga dan masyarakat. Banyak jenis makanan yang bisa dibuat
dan memiliki daya jual yang cukup tinggi. Seseorang yang akan memulai usaha
makanan sebaiknya membuat perencanaan yang disusun dalam sebuah proposal. Isi
proposal meliputi penjelasan tentang :a. Visi dan
misi b. Tujuan
kegiatan usaha c. Maksud
kegiatan usaha d. Profl usaha
makanan khas daaerah e. Strategi
pasar 1) Segmenting
Segmenting
pasar adalah dengan menjadikan pembeli sebagai target yang akan di capai,
produk yang dibuat adalah produk yang dapat di nikmati oleh berbagai kalangan
dari masyarakat dengan tingkatan berbeda, anak anak hingga orang dewasa. 2) Targeting
Target
pasar adalah pada kalangan masyarakat setempat pengguna produk. 3) Positioning
Positioning
adalah inovasi dengan cara menambahkan bahan baru yang membedakan makanan ini
dengan makanan sejenis yang ada sehingga tampilan lebih menarik rasa lebih
unggul dan kualitas sangat baik, sehingga konsumen dapat mengenali dengan mudah
produk yang dibuat. f. Analisis SWOT sebagai Kelayakan Usaha Yaitu
sebagai acuan untuk menghadapi persaingan dalam bidang usaha. g. Proses
Produksi yaitu penjelasan tentang pelaksanaan kegiatan
dalam membuat produk mulai dari persiapan,
proses pembuatan hingga
penyajian atau pengemasan produk.
Sumber :Prakarya dan
Kewirausahaan SMA/ MA/ SMK/ MAK Kelas XI
Semester 1. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.Media lain yang relevan
Materi di atas dapat diunduh
a. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari
dalam diri orang itu sendiri, antara lain :
2) Pengalaman yang pernah dilalui.
4) Intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul
dari individu itu sendiri.
b. Faktor eksternal, yaitu hal – hal yang dihadapi
seseorang dan merupakan objek untuk mendapatkan sebuah inspirasi bisnis, antara
lain:
2)
Kesulitan yang dihadapi sehari–hari.
4)
Pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru.
a.
Permintaan (perubahan mode, selera dan daya beli).
c.
Persaingan.
Namun
sesungguhnya ada berapa unsur yang dapat dilakukan dalam mengurangi risiko
usaha yaitu :
c.
Menyewakan alat-alat produksi untuk memenuhi
permintaan konsumen
e.
Mengumpulkan informasi usaha
c.
Percaya diri dan keyakinan terhadap diri
sendiri
e.
Inovatif dan kreatif
g.
Sasaran yang tepat dalam memulai usaha
i.
Pengembangan diri
c.
Tidak disiplin
e.
Sikap selalu menunda-nunda
g.
Kurang tekun
i.
Tidak jujur
Usaha makanan harus
dibuat dengan perencanaan yang sangat matang. Rencanakan jenis makanan, lokasi
usaha, penyedia bahan makanan, alat yang dibutuhkan dan lain-lain.
c.
Adaptasi
d.
Inovasi
e.
Pemasaran
Contoh analisis SWOT pada makanan, misalnya rendang. Rendang merupakan salah satu jenis makanan yang
diminati oleh hampir seluruh lapisan masyarakat sehingga peluang usaha sangat
terbuka bagi para pelaku usaha pembuatan rendang. Dengan tingkat konsumsi yang
tinggi, antara lain hampir sebagian besar masyarat Indonesia menggunakan menu
rendang untuk acara pesta maupun untuk dikonsumsi sehari-hari berdampak secara
langsung kepada upaya pemenuhan kebutuhan makanan bagi masyarakat. Kondisi ini
membuat pedagang rendang tidak membutuhkan usaha khusus untuk memasarkan
produknya. Pembeli akan datang langsung ke tempat pedagang rendang baik
yang di rumah makan maupun di rumah dalam bentuk usaha catering.
Analisis SWOT didahului oleh proses
identifkasi faktor eksternal dan internal. Untuk menentukan strategi yang
terbaik, dilakukan pembobotan terhadap tiap unsur SWOT berdasarkan tingkat
kepentingan. Analisis SWOT dilakukan dengan mewawancarai
pedagang rendang dengan menggunakan kuisioner.
Hal-hal
yang perlu diwawancarai seperti aspek sosial, ekonomi dan teknik pembuatan
rendang untuk mengidentifkasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi
keberhasilan usaha.
2)
Harga jual bersaing.
2)
Usahakan terus untuk mempertahankan harga.
2)
Daging sapi seringkali dicampur dengan jenis daging lain.
2) Telitilah dalam membeli daging. Kenali bentuk
daging sapi asli dan daging lain (misalnya babi) dan bentuk daging sapi yang
sudah dicampur dengan daging yang lain.
2) Dapat membuka warung makan atau restoran
dengan menu khas rendang yang lezat.
1) Menyiapkan dan mulai menawarkan rendang pada
pelanggan yang membutuhkan baik untuk pesta, event tertentu maupun untuk
makanan sehari-hari. Mulailah membuat rencana pemasaran rendang dari rumah ke
rumah atau melalui jasa online.
d.
Analisis Ancaman (Threat)
2)
Kemungkinan harga pesaing lebih murah
dari harga yang kita tawarkan.
b.
Meningkatkan kualitas rasa dan tampilan
pengemasan.
a. Man
(manusia)
Uang
dibutuhkan untuk membiayai semua kebutuhan yang diperlukan selama proses
produksi. Seperti untuk membiayai pembelian bahan baku yang akan diolah,
perawatan mesin produksi dan menggaji para karyawan.
Material
adalah bahan-bahan yang dibutuhkan dalam proses produksi sebuah usaha. Material
terdiri dari bahan mentah, bahan setengah jadi dan bahan jadi. Biasanya untuk
membuat makanan digunakan bahan mentah untuk kemudian diolah menjadi bahan jadi
untuk dijual.
Machine (mesin)
adalah salah satu sarana yang sangat diperlukan dalam sebuah proses produksi.
Saat ini seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi yang semakin canggih,
alat-alat yang mendukung proses produksi pun juga turut menjadi lebih canggih,
sehingga dapat menghemat biaya dan tenaga bahkan dapat membuat bentuk dan
tampilan produk menjadi lebih bagus.
Metode
adalah penetapan kerja atau tips-tips untuk tercapainya tujuan dalam sebuah
proses produksi. Seorang wirausahawan harus memiliki pengetahuan tentang cara
kerja pembuatan suatu produk makanan untuk menghasilkan produk yang baik
sehingga produk yang dihasilkan lebih memuaskan.
Proses
produksi tidak akan berkembang dengan sempurna jika tidak
didukung
oleh informasi yang baik dari orang yang lebih berpengalaman maupun dari
berbagai media, seperti internet, buku, majalah maupun koran.
Dalam melaksanakan wirausaha makanan
internasional faktor-faktor produksi yang dibutuhkan diantaranya :
1) Air. Air dapat digunakan untuk mencuci alat dan
bahan makanan, memasak, dan minum.
3) Iklim dan udara, sangat berpengaruh pada usaha
makanan. Misalnya untuk daerah dingin, buatlah makanan yang dapat menghangatkan
tubuh.
1) Tenaga Kerja Jasmani
a) Tenaga kerja terdidik (skilled labour) adalah
tenaga kerja yang memerlukan pendidikan khusus sebelum memasuki dunia kerja
misalnya chef (ahli masak).
c) Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih
(unskilled and untrained labour) adalah tenaga
kerja yang tidak memerlukan pendidikan dan latihan keterampilan sebelum
memasuki dunia kerja, contohnya tukang sapu dan pesuruh.
1)
Menurut wujudnya, modal dapat dibedakan menjadi
:
b) Modal uang (money capital) adalah daya beli
modal yang berbentuk uang sebelum diubah menjadi modal barang seperti uang
tunai, simpanan di bank dan saham.
2)
Menurut fungsinya, modal dibedakan
menjadi :
b) Modal masyarakat (social capital) adalah modal
yang dipakai dalam proses produksi dan berguna bagi masyarakat umum, jalan
masuk ke lokasi usaha.
3)
Menurut sifatnya, modal dibedakan menjadi :
b) Modal lancar (variable capital) adalah barang
-barang atau alat-alat yang habis dipakai dalam satu kali proses produksi, seperti
bahan makanan, kuitansi, daftar menu untuk pemesanan
makanan.
4)
Menurut bentuknya, modal dibedakan
menjadi :
b) Modal tidak nyata (abstrak) adalah barang modal
yang tidak dapat dilihat tetapi dapat menunjang produksi. Contohnya, keahlian
dan kepercayaan dari orang lain.
5)
Menurut sumber modal, modal dibedakan menjadi
:
b) Modal pinjaman adalah modal yang berasal dari
pinjaman orang lain/ lembaga lain yang harus
dibayar dengan bunganya. Contohnya: hutang bank jangka pendek/ jangka
panjang, pinjaman koperasi, pinjaman dari perusahaan lain.
d.
Faktor Produksi Kewirausahaan
1) Keahlian memimpin (managerial skill) adalah keahlian yang perlu
dimiliki seorang wirausahawan dalam memimpin usaha makanan internasional.
3) Keahlian organisasi (organization skill) adalah
keahlian yang perlu dimiliki seorang wirausahawan untuk mengatur berbagai usaha
dalam usaha makanan internasional baik ke dalam maupun ke luar.
2) Mengadakan pengorganisasian (pengaturan) dan pengawasan yang ketat
terhadap faktor-faktor produksi.
a. Lokasi Usaha
b. Perkenalkan
usaha olahan makanan kepada masyarakat. Mulailah
pemasaran dengan mengenalkan makanan yang dibuat kepada masyarakat sekitar. Hal
ini dapat dilakukan dengan membuat acara dan mengundang masyarakat luas untuk
berkunjung ke lokasi usaha. Selain itu pemasaran juga bisa dilakukan dengan
mengambil karyawan yang bertempat tinggal di sekitar lokasi. Secara tidak
langsung karyawan tersebut akan mempromosikan tempat kerja mereka kepada
kerabat serta rekan mereka. Pada kesempatan tersebut dapat juga dilakukan
survey untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan
produk dari pendapat konsumen secara langsung melalui angket. Dengan demikian
kita dapat selalu mengadakan perbaikan produk sesuai dengan keinginan konsumen.
c. Berikan
potongan harga untuk acara tertentu, contoh pada
saat grand opening, ulang tahun usaha tersebut dan lain-lain. Selain itu dapat
juga memberikan paket harga khusus pada saat hari-hari tertentu,
misalnya memberikan harga paket keluarga dihari raya seperti lebaran atau tahun
baru. Potongan harga atau harga paket khusus akan menjadi daya tarik tersendiri
bagi para konsumen untuk berkunjung ke tempat usaha. Gunakanlah brosur, pamfet
ataupun spanduk untuk mempromosikan hal tersebut.
d. Membangun
jaringan dengan usaha lain yang dapat mendukung usaha makanan yang dibuat.
Jaringan merupakan pemasaran yang sangat efektif. Cara membangun jaringan bisa
dilakukan dengan memberikan tes produk pada rekan atau
kerabat, misalnya dengan mengajak rekan dan kerabat untuk berkunjung mencicipi
makanan yang dibuat. Jika rekan dan kerabat tertarik dengan produk tersebut,
mereka akan senang jika diajak untuk bekerja sama dengan usaha yang sudah
dibuat. Begitu banyak peluang yang akan muncul, bila memiliki jaringan usaha
yang cukup luas.
e. Menciptakan
inovasi pada menu-menu yang ditawarkan
Untuk menghindari kejenuhan konsumen, ciptakan inovasi pada menu– menu yang
ditawarkan minimal 6 bulan sekali. Banyaknya variasi menu yang ditawarkan, akan
menjadi daya tarik tersendiri. Misalnya usaha bakso, malang bisa diberikan
inovasi dengan menambah menu bakso isi keju, bakso isi telur, bakso isi buah,
hingga bakso ikan dan bakso udang. Menu yang bervariasi akan menarik minat
masyarakat untuk mengunjungi warung usaha bakso yang sudah dirintis.
f. Meningkatkan
kualitas pelayanan. Dalam memberikan
pelayanan bagi para konsumen, perhatikan waktu penyajian makanan, kualitas cita
rasa makanan serta kebersihan dan keamanan tempat usaha. Konsumen akan merasa
tidak nyaman jika menunggu penyajian makanan yang terlalu lama.
Untuk itu usahakan untuk tepat waktu dalam
memberikan pelayanan. Selain itu jaga kualitas cita rasa makanan yang
diproduksi, sehingga konsumen tidak kecewa jika makanan yang mereka pesan
ternyata tidak enak. Jagalah kebersihan serta keamanan lokasi usaha makanan
yang dibuka, sehingga konsumen yang makan merasa nyaman dan senang untuk
berkunjung kembali.
Pada dasarnya,
pemasaran usaha sangatlah penting, untuk itu lakukan promosi usaha secara total
baik dari mulai dibuka sampai usaha makanan sudah dapat berjalan, lakukan terus
promosi dan pemasaran secara terus menerus. Jika perlu sisihkan 5 – 10 % omzet
untuk biaya promosi dan pemasaran usaha.