Rencana Produk (Smt 2)
Desain/
Perencanaan Produk
Pokok-Pokok Materi Alat Penyiram Tanaman Otomatis
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam budi daya tanaman antara lain jenis tanaman, waktu penyiraman, teknik penyiraman, dan alat penyiraman. Asupan air merupakan salah satu unsur penting dalam pertumbuhan tanaman. Tanaman memerlukan air yang cukup untuk menjaga kelembapan tanah. Oleh karena itu, penyiraman hendaknya dilakukan dengan benar.
Adapun tujuan penyiraman tanaman antara lain menjaga asupan air yang dibutuhkan pada proses fotosintesis, menjaga kelembapan tanah, dan kesuburan tanaman. Tujuan yang lain adalah mengatur suhu di dalam tanaman sehingga dapat menjaga kesuburan tanaman.
Berdasarkan kebutuhan airnya, tanaman dikelompokkan menjadi tiga, yaitu hidrofit, higrofit, dan xerofit. Hidrofit adalah tanaman yang hidup di air. Sebagai contoh, tanaman eceng gondok, teratai, kangkung, dan bakau. Higrofit adalah tanaman yang hidup di tempat yang lembap. Sebagai contoh, lumut dan tanamam paku. Adapun xerofit adalah tanaman yang dapat hidup di daerah kering dan curah hujan rendah. Sebagai contoh, kaktus, pohon kurma, dan lidah buaya.
Penyiraman terbaik dilakukan sebelum matahari terik, sehingga baik dilaksanakan pada pagi hari. Tujuannya untuk mencegah proses penguapan. Jika penyiraman dilakukan pada sore hari, perlu diperhatikan pada bagian daun agar tetap kering sehingga tidak muncul penyakit tanaman, seperti jamur. Kondisi demikian terjadi karena pada sore hingga malam hari tingkat kelembapan lebih tinggi.
Sumber air yang dapat digunakan untuk menyiram tanaman, yaitu mata air, air hujan, air sungai, dan air waduk/bendungan. Mata air bersumber dari air di bawah permukaan tanah, seperti artesis, sumur, dan air tanah. Guru bersama peserta didik dapat mengamati sumber air yang digunakan untuk menyiram tanaman di daerah masing-masing.
Teknik dan cara penyiraman tanaman harus memperhatikan
keadaan tempat budi daya dan jenis tanaman. Penyiraman tanaman yang dapat
dilakukan, yaitu dengan teknik penyiraman di atas permukaan, penyiraman di
dalam tanah, penyiraman dengan penyemprotan, dan penyiraman dengan sistem tetes
(drip).
Kegiatan penyiraman tanaman tidak dapat dilakukan sembarangan
karena harus dilakukan secara rutin dan terjadwal. Oleh karena itu, perlu
dibuat alat penyiram tanaman otomatis (smart farm) yang berfungsi membantu
kegiatan penyiraman. Dengan alat penyiram tanaman otomatis, kegiatan penyiraman
dapat dilakukan secara teratur dan efisien.
Penyiraman tanaman menggunakan alat penyiram tanaman otomatis memudahkan kita mengatur waktu penyiraman. Alat penyiram tanaman otomatis sederhana menggunakan timer untuk mengatur jadwal penyiraman. Adapun alat penyiram tanaman otomatis modern menggunakan sensor soil moisture dan mengirim perintah ke sistem Arduino Uno untuk mengatur jadwal penyiraman.
Alat penyiram tanaman otomatis bertujuan mengubah pekerjaan
manual menjadi otomatis sehingga memudahkan pekerjaan manusia. Alat penyiram
tanaman otomatis dapat dibuat secara sederhana dan mudah. Dengan bantuan timer
keran air, aktivitas penyiraman tanaman dapat dikontrol dengan mudah sesuai
dengan pengaturan waktu yang diinginkan.
Penyiraman biasanya dilakukan secara manual. Kondisi demikian menimbulkan beberapa masalah, yaitu terlupa dan tidak tepat waktu, untuk area tanaman luas memerlukan waktu pengerjaan yang lama, serta kendala lainnya seperti jenis air dan jenis tanaman. Penyiraman yang salah dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat, muncul penyakit tanaman, bahkan kematian. Oleh karena itu, diperlukan alat penyiram otomatis untuk memudahkan penyiraman. Dengan alat penyiram otomatis, kegiatan penyiraman dapat terjadwalkan dan lebih efektif serta efisien.
Pokok-Pokok Materi Alat Pakan Otomatis
Pemberian pakan biasanya dilakukan selama tiga kali dalam
sehari. Pakan yang diberikan harus sesuai dengan jenis hewan yang dipiara atau
dibudidayakan. Pemberian pakan ini biasanya dilakukan secara manual, yaitu
secara langsung diberikan kepada hewan.
Setelah mempelajari
materi pada kegiatan pembelajaran ini, peserta didik mampu:
a. mengamati tempat budi daya/peternakan di
lingkungan sekitar;
b. melakukan
eksplorasi terkait jenis pakan, tempat, teknik, dan waktu pemberian pakan
ternak di lingkungan sekitar;
c. melakukan
eksplorasi produk rekayasa teknologi terapan alat pakan otomatis melalui
berbagai sumber seperti internet, sumber bacaan, jurnal, dan lainnya;
d. menentukan jenis
bahan dan alat pembuatan alat pakan otomatis yang diamati; serta
e. mendeskripsikan
teknik dan prosedur pembuatan produk rekayasa teknologi terapan alat pakan
otomatis yang diamati.