Lampu Sensor Suara

 

Lampu Sensor Suara

 

 

 


Pokok-Pokok Materi Lampu Sensor Suara

         Dalam kegiatan sehari-hari, masyarakat pada masa kini menginginkan segala sesuatu dilakukan secara cepat, mudah, praktis, dan modern. Keinginan tersebut mendorong manusia untuk melakukan upaya inovasi yang berlandaskan pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

     Inovasi produk yang dihasilkan salah satunya berupa produk rekayasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan meringankan pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, irigasi tetes, alat pengiris bawang otomatis, mesin penetas telur, alat pendeteksi tsunami, alat pendeteksi hujan, alat penyiram tanaman otomatis, dan lainnya. Produk rekayasa tersebut menggunakan teknologi terapan yang mudah dibuat, sederhana, dan murah dalam perawatan.

       Dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi disebutkan bahwa teknologi adalah cara, metode, atau proses penerapan dan pemanfaatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang bermanfaat dalam pemenuhan kebutuhan, kelangsungan, dan peningkatan kualitas kehidupan manusia. Kemajuan teknologi membantu kehidupan manusia menjadi hemat tenaga, biaya, dan waktu.

         Pada pembahasan ini akan dipelajari produk rekayasa teknologi terapan sederhana yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari, yaitu lampu sensor suara. Peserta didik dapat menggabungkan berbagai ilmu pengetahuan seperti teknik elektronika dan teknik fisika, teknik kimia, teknik arsitektur, atau lainnya. Ilmu pengetahuan tersebut dapat menjadi modal dalam membuat produk rekayasa teknologi terapan berupa lampu sensor suara

         Lampu merupakan salah satu produk hasil kemajuan teknologi. Lampu digunakan oleh manusia sebagai sumber pencahayaan, terutama pada malam hari. Dahulu manusia membuat api dari kayu bakar sebagai sumber pencahayaan pada malam hari. Selanjutnya manusia menggunakan obor dari batang pohon/bambu, lilin, atau lampu minyak yang memiliki keterbatasan cahaya dan mudah terbakar.

    Adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong para peneliti melakukan percobaan. Salah satunya adalah Thomas Alva Edison atau lebih dikenal dengan nama Edison. Pada tahun 1879 Edison berhasil menemukan bola lampu pijar setelah melakukan lebih dari 900 percobaan (Rahayu, 2013: 22). Edison melakukan percobaan menggunakan berbagai bahan untuk menciptakan kawat bola lampu yang tidak mudah terbakar. Hingga akhirnya beliau memilih karbon bambu sebagai bahan dasar kawat yang berukuran tipis. Bahan tersebut dipilih karena cukup efisien dalam mereduksi pembakaran. 

        Lampu sangat mudah kita jumpai di lingkungan sekitar, seperti di rumah, gedung, kantor, rumah sakit, sekolah, tempat umum, dan jalan. Bahkan, lampu dimanfaatkan sebagai sumber penerangan pada kendaraan bermotor, sepeda, kapal laut, dan pesawat.

        Lampu pijar telah berkembang sangat pesat seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Lampu pijar berkembang menjadi lampu neon berwarna putih. Adapun jenisjenis lampu yang digunakan sehari-hari sebagai berikut.

 a. Lampu Pijar

        Lampu pijar menggunakan sumber energi listrik untuk menghasilkan cahaya. Listrik mengalir melalui filamen tungsten sehingga dapat berpijar dan menghasilkan cahaya serta panas. Oleh karena panas menyertai lampu pijar, filamen tersebut mudah putus. Cahaya lampu pijar berwarna kuning terang dan hangat. Kualitas lampu ini sebenarnya kurang awet, namun dari segi harga lebih murah dibanding yang lain.

b. Lampu Neon (Tubular Lamp/TL)

        Lampu neon merupakan lampu pendar berbentuk tabung panjang yang berisi gas neon sebagai sumber cahaya. Dibandingkan dengan lampu pijar, lampu neon jauh lebih terang dan hemat energi.

 

c. Lampu Neon Kompak

        Lampu neon kompak merupakan hasil pengembangan dari lampu neon. Lampu ini berbentuk bulat, lurus memanjang, dan spiral. Umur pakai lampu neon kompak lebih tahan lama dibandingkan dengan lampu pijar dan hemat energi seperti neon.

d. Lampu Halogen

        Lampu halogen memiliki kesamaan dengan lampu pijar, yakni memiliki filamen tungsten. Lampu ini dikembangkan dengan menggunakan gas inert dan sejumlah kecil halogen. Umur pakai lampu ini cenderung lebih lama dan cahayanya pun lebih terang dibandingkan lampu pijar. Lampu halogen ini biasanya kita temukan pada kendaraan bermotor.

 

e. Lampu High Intensity Discharge (HID)

        Lampu HID banyak kita temukan di jalan raya atau lapangan. Dahulu lampu HID digunakan pada lampu kendaraan, tetapi saat ini penggunanya sangat sedikit. Cahaya lampu HID sangat terang sehingga dapat menerangi area yang luas. Cara kerja lampu HID ini mirip dengan lampu pijar hanya saja tabungnya berisi logam khusus dan gas.

 

f. Lampu Hybrid Halogen CFL

        Lampu hybrid halogen CFL merupakan gabungan teknologi dari lampu pijar, CFL, dan halogen. Oleh karena itu, lampu ini lebih aman dan terang. Bahkan, lampu hybrid halogen CFL lebih tahan lama dibandingkan lampu lainnya.

 

g. Lampu Light Emitting Diode (LED)

        Lampu LED menggunakan sumber diode dan memiliki beberapa keunggulan, seperti sangat hemat energi, ramah lingkungan, cahayanya terang, dan umur pakai sangat lama. Masih banyak jenis lampu lainnya, seperti lampu pendar, lampu uap natrium, lampu mercury, dan sebagainya. Dengan memahami jenis-jenis lampu, diharapkan peserta didik dapat memilih jenis lampu yang sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya.

 

        Pesatnya kemajuan teknologi mendorong kita untuk berinovasi menciptakan produk yang memudahkan pekerjaan seharihari. Salah satunya melalui sistem otomatis pada rumah (home automation). Salah satu penerapan Home automation yakni sistem lampu listrik di rumah yang dapat dinyalakan dan dimatikan menggunakan tepukan atau perintah suara.

 

        Dengan sistem home automation, kita dapat menyalakan atau mematikan lampu dari jarak jauh (remote). Ilustrasi kemudahan dalam menggunakan home automation berbasis Arduino Uno tampak pada gambar berikut. 

 

        Seiring perkembangan teknologi smartphone dan jaringan internet, kita dapat mengirim perintah melalui perangkat ponsel atau melalui layar monitor. Sistem kontrol yang digunakan menggunakan smartphone berbasis mikrokontroler arduino. Dengan sistem ini, pemantauan kondisi rumah dapat lebih mudah dilakukan. Bahkan, aktivitas sehari-hari seperti menyalakan dan mematikan lampu dapat dikendalikan dari jarak jauh. Oleh karena itu, lampu sensor suara dapat menjadi peluang usaha yang bagus. Peserta didik dapat memanfaatkan peluang ini dengan mengembangkan ide berdasarkan analisis kebutuhan dan kelayakan fungsi. 


Produk Rekayasa (Smt 1)

Lampu sensor suara

 

         Pada era teknologi yang terus berkembang pesat, penggunaan sensor suara telah menjadi bagian integral dari berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Sensor suara, yang juga dikenal sebagai mikrofon elektronik, tidak hanya mendeteksi gelombang suara di sekitar kita, tetapi juga memungkinkan kita untuk menciptakan rangkaian elektronik cerdas yang merespons lingkungan secara otomatis. Dari penggunaan dalam sistem keamanan hingga aplikasi otomatisasi rumah tangga, sensor suara memiliki peran krusial dalam menciptakan solusi inovatif.

        Dalam materi ini, kita akan menjelajahi dunia sensor suara dengan fokus pada Rangkaian Sensor Suara: Tips Membuat Lampu Otomatis. Akan diuraikan pengertian sensor suara, menjelaskan berbagai macam rangkaian tersebut, dan menggali lebih dalam tentang fungsi serta cara kerja sensor suara. Selanjutnya, kita akan memberikan panduan langkah demi langkah beserta tips praktis dalam membuat lampu otomatis yang responsif terhadap suara di sekitarnya. Mari bersama-sama memahami lebih dalam dan menerapkan teknologi sensor suara untuk menciptakan solusi elektronik yang cerdas dan efisien.

 

Pengertian Sensor Suara

        Sensor suara adalah perangkat elektronik yang mampu mendeteksi gelombang suara dalam lingkungan sekitarnya. Dengan menggunakan teknologi sensor suara, kita dapat menciptakan berbagai macam rangkaian elektronik yang responsif terhadap keberadaan suara.

        Penggunaan sensor suara tidak hanya terbatas pada aplikasi keamanan, namun juga meluas ke berbagai bidang, termasuk otomatisasi rumah tangga. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai rangkaian sensor suara dan memberikan tips langkah demi langkah dalam membuat lampu otomatis dengan menggunakan sensor suara.

 

Macam-macam Rangkaian Sensor Suara

Sebelum membahas lebih lanjut, mari kenali beberapa jenis sensor suara yang umum digunakan dalam rangkaian elektronik. Rangkaian sensor suara dapat dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan prinsip kerjanya:

·     Mikrofon Elektret: Sensor suara ini menggunakan prinsip perubahan kapasitansi untuk mendeteksi gelombang suara. Mikrofon elektret umumnya sensitif dan dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pengukuran suara dan rekaman audio.

·     Sensor Getaran Suara: Jenis sensor ini merespons getaran yang dihasilkan oleh gelombang suara. Mereka umumnya digunakan untuk mendeteksi suara yang dihasilkan oleh getaran mekanis atau suara yang kuat.

·     Sensor Ultrasonik: Meskipun lebih umum digunakan untuk mendeteksi jarak, sensor ultrasonik juga dapat digunakan untuk mendeteksi gelombang suara. Mereka bekerja dengan mengukur waktu yang dibutuhkan gelombang ultrasonik untuk kembali setelah memantul.

·     Sensor Piezoelektrik: Sensor ini menghasilkan tegangan saat dikenai tekanan, termasuk tekanan gelombang suara. Mereka umumnya digunakan dalam pembuatan mikrofon dan aplikasi yang memerlukan deteksi suara yang presisi.

 

Fungsi Sensor Suara

Sensor suara memiliki berbagai fungsi, tergantung pada konteks penggunaannya. Beberapa fungsi umum dari sensor suara meliputi:

·     Pendeteksian Suara: Sensor suara dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan suara di lingkungan sekitar. Hal ini dapat diterapkan dalam sistem keamanan, di mana sensor suara dapat mengaktifkan alarm saat mendeteksi suara mencurigakan.

·     Rekaman Audio: Mikrofon elektret atau sensor suara lainnya dapat digunakan untuk merekam suara. Ini umumnya diterapkan dalam perangkat perekam suara atau sistem pengawasan.

·     Otomatisasi Rumah Tangga: Dengan menggunakan sensor suara, kita dapat menciptakan sistem otomatisasi rumah tangga yang merespons perintah suara. Misalnya, mengontrol pencahayaan atau perangkat elektronik lainnya dengan suara.

·     Pengukuran Suara: Sensor suara juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat kebisingan atau frekuensi suara dalam lingkungan tertentu. Ini bermanfaat dalam aplikasi lingkungan dan industri.

 

Cara Kerja Sensor Suara

Prinsip kerja sensor suara bervariasi tergantung pada jenis sensor yang digunakan. Namun, secara umum, langkah-langkah berikut memberikan gambaran tentang cara kerja sensor suara:

·     Penerimaan Gelombang Suara: Sensor suara menerima gelombang suara dari lingkungan sekitar. Gelombang suara ini dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk percakapan manusia, alat musik, atau suara alam.

·     Konversi Menjadi Sinyal Listrik: Sensor suara mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik. Proses ini biasanya melibatkan perubahan tekanan atau getaran menjadi perubahan dalam tegangan listrik.

·     Pemrosesan Sinyal: Sinyal listrik yang dihasilkan oleh sensor suara kemudian diproses menggunakan komponen elektronik, seperti amplifier dan filter, untuk memperoleh informasi yang berguna.

·     Output atau Respons: Berdasarkan pemrosesan sinyal, sensor suara memberikan output yang dapat berupa aktivasi alarm, pencatatan suara, atau sinyal kontrol untuk perangkat lain dalam sistem.

 

Kesimpulan

        Rangkaian sensor suara membuka pintu bagi berbagai aplikasi inovatif dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pemahaman yang baik tentang jenis-jenis sensor suara, fungsi, cara kerja, dan langkah-langkah praktis untuk membuat rangkaian, Kalian dapat mengembangkan proyek-proyek elektronik yang menarik dan bermanfaat.

        Membuat lampu otomatis dengan sensor suara adalah salah satu contoh penerapan sederhana yang dapat meningkatkan efisiensi dan kenyamanan di rumah Kalian. Jangan ragu untuk mengeksplorasi lebih lanjut dan menciptakan proyek-proyek kreatif Kalian sendiri dengan mengintegrasikan teknologi sensor suara.

Sumber : https://www.intech.id/rangkaian-sensor-suara/


Berikut ini cara membuat lampu sensor suara

 https://www.youtube.com/watch?v=uPxbIvsEHTk

Cara membuat lampu sensor tepuk atau suara

 

Dengan Arduino:

https://www.youtube.com/watch?v=hWkLObDoRBA

Cara buat saklar Lampu sensor tepuk

 

https://www.youtube.com/watch?v=tbBY-Flelqo

Membuat Lampu Hidup Otomatis Menggunakan Sensor Suara dan Arduino Uno

 

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow us !

Trending

Tayangan

Blogger news

Video Pembelajaran

item